Jumat, 02 Mei 2014

Teknik Konservasi Griya Martubung


KONSERVASI LINGKUNGAN
(Pengembangan Kawasan Konservasi Danau Buatan di Griya Martubung)


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Umum II




Disusun Oleh :
Mulyono Ardiansyah  (4133141053)






Jurusan Pendidikan Biologi B 2013

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
 2014

PENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI DANAU BUATAN DI GRIYA MARTUBUNG

Griya Martubung
            Martubung adalah kawasan yang  masih  terletak di Medan tepatnya di daerah Griya. Griya Martubung termasuk tempat yang sudah berkembang di Medan walaupun kebanyakan orang tidak mengenal tempat ini dengan baik. Tempat ini memiliki potensi sumber daya alam berupa danau buatan sebagai wisata kecil bagi masyarakat dan tempat pemancingan sebagai wadah bagi orang yang gemar memancing. Danau ini memiliki luas (200 x 100) meter dengan kedalaman 500 meter. Danau tersebut juga memiliki ikan sabut kaca sedangkan daerah pemancingan terdapat ikan nila, sepat dan sebagainya. Wisata kecil yang dibuat berupa hiburan permainan anak-anak seperti perahu bebek dan tempat makan untuk menghilangkan rasa lapar. Tentunya wisata ini menarik banyak perhatian mata pengunjung setempat.

Budaya Masyarakat
            Budaya adalah kebiasaan yang dilakukan terus-menerus dalam keseharian. Masyrakat sering membiarkan anak-anak mereka mandi di daerah danau tersebut. Masyarakat tidak melarang tindakan yang dilakukan anak-anak itu. Inilah yang menyebabkan terjadi masalah karena tempat tersebut diperuntukan sebagai tempat wisata kecil bukan pemandian terlebih lagi masyarakat di daerah tersebut pada umumnya kurang memperhatikan pengurusan danau setelah pemakaian selesai.. Hal ini disebabkan tidak adanya bagian pengurus tetap dalam pengolahan danau tersebut. Selain itu  kurangnya rasa solidaritas antar masyarakat dalam merawat danau. Sehingga pada akhirnya tempat tersebut tidak dihuni oleh pengunjung dan terlantar dengan percuma. Tidak terurusnya tempat tersebut mengakibatkan danau itu ditumbuhi oleh banyak eceng gondok karena danau tersebut terhubung dengan saluran pipa limbah rumah tangga  masyarakat setempat.




Pertumbuhan Eceng Gondok Dan Dampaknya Bagi Lingkungan
            Eceng gondok adalah salah satu jenis  tumbuhan air  mengapung. Tumbuhan air ini tumbuh begitu pesat di danau tersebut. Eceng gondok tumbuh dengan cepat karena limbah masyarakat setempat yang mengalir ke danau tersebut. Limbah buangan berupa deterjen hasil buangan cucian ibu rumah tangga. Deterjen adalah  senyawa surfaktan yang dapat mengikat zat racun dan oksigen secara bersamaan sehingga oksigen terlarut berkurang. Deterjen dapat juga meningkatkan kandungan nutrient dalam air sehingga dapat menyebabkan eutrofikasi. Eutrofikasi adalah proses pengayaan nutrien dan bahan organik dalam jasad air sehingga suatu tumbuhan tumbuh dengan sangat cepat dibandingkan pertumbuhan yang normal. Limbah Deterjen mengandung nitrogen yang dapat  merangsang pertumbuhan fitoplankton atau alga dan meningkatkan produktivitas perairan. Sebaliknya, dalam keadaan berlebihan akan memicu timbulnya pertumbuhan alga yang justru merugikan kehidupan organisme yang ada di danau tersebut, termasuk ikan yang terdapat di dalamnya. Limbah Deterjen yang membawa senyawa beracun dari pipa saluran mengakibatkan kandungan oksigen di danau berkurang. Rendahnya oksigen di air  itulah yang menyebabkan kematian ikan secara mendadak.
Dampak negatif yang ditimbulkan diantaranya:
·         Meningkatnya evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman), karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat.
·         Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air
·         Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan.
·         Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.

Dampak Positif :
·         Menyerap logam berat seperti Kadmium, Merkuri dan Nikel.
·         Menyerap residu pestisida.




Teknik Konservasi Penulis
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan tetapi tetap memperhatikan manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan..Kegiatan konservasi meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan sesuai dengan kondisi dan situasi lokal maupun upaya pengembangan untuk pemanfaatan lebih lanjut. Konservasi yang dilakukan dengan cara :
1. Penebaran ikan koan dan pembersihan eceng gondok dengan pengkerukan
2. Penggunan fungsi kembali tempat wisata kecil di daerah tersebut

1. Penebaran Ikan Koan Dan Pengkerukan Eceng Gondok
            Dampak negatif dari eceng gondok lebih banyak dibandingkan dengan dampak positifnya. Maka daripada itu tumbuhan tersebut harus dibersihkan dari danau Martubung.

Solusi yang pernah ditawarkan untuk mengatasi eceng gondok adalah dengan menggunakan predator (hewan sebagai pemakan eceng gondok), salah satunya adalah dengan menggunakan ikan grass carp (Ctenopharyngodon idella) atau ikan koan. Ikan grass carp memakan akar eceng gondok, sehingga keseimbangan gulma di permukaan air hilang, daunnya menyentuh permukaan air sehingga terjadi dekomposisi dan kemudian dimakan ikan. Cara ini pernah dilakukan di danau Kerinci dan berhasil mengatasi eceng gondok di danau tersebut. Diharapkan juga nantinya danau tersebut menjadi bersih dari gulma. Namun upaya tersebut hanya mengatasi sebagian kecil perairan danau yang luas. Teknik ini kurang efisien jika pertumbuhan eceng gondok terlalu pesat.
Gambar 1. Ikan Koan
Gagasan baru yang ditawarkan penulis adalah dengan pengkerukan eceng gondok yang dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan mesin keruk seperti traktor. Tentunya ini dapat mengeluarkan banyak biaya yang berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat. Maka daripada itu dibutuhkan bantuan pendanaan dari pemerintah yang cukup komprehensif dalam proses pembersihan eceng gondok. Kelebihan teknik ini sangat efisien jika diterapkan karena sistem kerja yang cepat sehingga pembersihan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat (efisiensi waktu).

2. Penggunaan Fungsi Kembali Tempat Wisata Kecil
Tempat wisata griya martubung harus diterapkan kembali karena dapat meningkatkan pendapatan masyarakat didaerah tersebut. Penggunaan kembali tempat ini tentunya dengan membersihkan eceng gondok yang dapat mengganggu pandangan mata pengunjung sehingga tidak tertarik untuk bersinggah ke tempat itu. Selain itu pengelolaan kawasan konservasi bebas gulma harus diterapkan secara konsisten. Agar pelaksanaan kegiatan pengelolaan kawasan konservasi dapat berlanjar lancar, maka harus dilakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, pemerintahan setempat, lembaga swadaya masyarakat, dan instansi terkait... Pengelolaan dimaksudkan untuk mempertahankan kondisi perairan dan kondisi sumberdaya ikan agar dapat terjaga dan dapat dimanfaatkan secara terus menerus. Selain itu dampak yang dirasakan dari pengelolaan adalah dapat mengembangkan kawasan tersebut menjadi tempat wisata favorit warga setempat.

Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan konservasi ini:
a. Memelihara dan melindungi tempat-tempat yang indah dan berharga agar tidak hancur atau berubah sampai batas-batas yang wajar.
b. Menekankan pada penggunaan kembali tempat wisata lama agar tidak terlantar. Apakah dengan menghidupkan kembali fungsi lama ataukah dengan mengubah fungsi wisata lama dengan fungsi baru yang dibutuhkan.
c. Melindungi ikan-ikan di danau yang dilakukan secara langsung dengan cara membersihkan, memelihara, memperbaiki, baik secara fisik maupun teknis dari pengaruh berbagai faktor lingkungan yang merusak.
d. Mengabadikan tempat tersebut sehingga dapat menarik perhatian pengunjung yang berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat setempat.

Penutup

Kesimpulan
Griya Martubung adalah daerah yang memiliki potensi wisata kecil dengan pemandangan danau yang dihuni oleh burung-burung dan ikan-ikan sebagai penyegar mata. tapi disayangkan tempat ini kurang mendapat perhatian khusus dalam upaya pengembangan kawasan tersebut. Kawasan danau Martubung sudah tidak terpelihara seperti dahulu dikarenakan kurangnya pemahaman dan perhatian masyarakat terhadap upaya pelestarian lingkungan dan sumberdaya ikan sehingga terjadi penelantaran terhadap kawasan tersebut. Penelantaran tersebut menyebabkan kawasan itu dihuni oleh tumbuhan eceng gondok atau gulma yang pertumbuhannya berkembang sangat pesat. Padahal jika daerah tersebut dikembangkan maka akan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat sehingga perekonomian juga meningkat. Oleh karena itu penulis memberikan solusi berupa upaya konservasi dalam pengentasan masalah ini yaitu :
1. Penebaran Ikan Koan Dan Pengkerukan Eceng Gondok
2. Penggunaan Fungsi Kembali Tempat Wisata Kecil
Pengelolaan  kawasan konservasi bebas gulma harus diterapkan sehingga berdampak terhadap pengembangan  kawasan tersebut sehingga menjadikan tempat tersebut sebagai tempat wisata favorit warga setempat. Tentunya semua itu membutuhkan pendanaan yang besar. Pendanaan diberikan dalam rangka pengelolaan dan pengembangan kawasan konservasi danau yang meliputi pelaksanaan kegiatan sosialisasi, penataan batas, penetapan kawasan, dan pengawasan. Oleh karena itu, peran bantuan pemerintah yang komprehensif sangat dibutuhkan untuk kemajuan ekonomi kawasan tersebut yang masih dalam tahap kawasan berkembang.

Saran
Sebaiknya masyarakat setempat harus lebih perduli terhadap lingkungan dan sumberdaya yang dimiliki karena dapat memenuhi kebutuhan dan  menghasilkan pendapatan tersendiri bagi mereka. Penulisan ini memberitahukan bahwa kita harus lebih menjaga dan melestarikan lingkungan sehingga lingkungan juga akan memberikan dampak positif terhadap kita. Penulis mengharapkan agar masyarakat terus mencari teknik konservasi yang lebih efisien dari sebelumnya yang tentunya dapat meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat setempat dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan gagasan ini yang masih jauh dari kata baik dan sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap penulis nantikan demi kesempurnaan penulisan ini.